Melawan Penindasan

Selamat Datang

Hidup Mahasiswa
Disini Negeri kami
tempat padi terhampar
samudranya kaya raya
tanah kami subur Tuhan
di negeri permai ini
berjuta rakyat bersimbah luka
anak kurus tak sekolah
pemuda desa tak kerja
mereka dirampas haknya
terbusung dan lapar
bunda relakan darah juang kami
tuk membebaskan rakyat
padamu kami mengabdi, berbakti

Senin, 18 Januari 2010

D. Bangkitnya Nasionalisme di Dunia Islam dan Timbulnya Gerakan Partai yang memperjuangkan Kemerdekaan Negaranya
Usaha memulihkan kembali kekuatan Islam pada umumnya yang dikenal dengan gerakan pembaharuan didorong oleh 2 faktor yang saling mendukung, pemurnian ajaran Islam dari unsur-unsur asing yang di pandang sebagai penyebab kemunduran Islam itu menimba gagasan-gagasan pembaharuan dan ilmu pengetahuan dari barat. Yang pertama seperti :

 Wahhabiyah yang dipelopori oleh Muhammad ibn Abd al-wahab(1703-1787 M) di Arabia,
 Syah Waliyullah (1703-1762 M) di India
 Gerakan Sanusiyyah di Afrika Utara yang dipimpin oleh Said Muhammad sanusi dari al Jazair.

Sedangkan yang kedua:
Tercermin dalam pengiriman para pelajar muslim oleh penguasa Turki Utsmani dan Mesir ke Negara-negara Eropa untuk menimba ilmu pengetahuan dan dilanjutkan dengan gerakan penerjemahan karya-karya barat ke dalam bahasa Islam.
Pelajar-pelajar muslim asal India juga banyak yang menuntut ilmu ke Inggris.

E. Kemerdekaan Negara-negara Islam dari Penjajahan
Munculnya gagasan nasionalisme yang diikuti dengan berdirinya partai-partai politik merupakan modal uatama umat islam dalam perjuangannya untuk mewujudkan negara merdeka yang bebas dari pengaruh politik Barat.Dalam kenyataan, memang, partai-partai itulah yang berjuang melepaskan diri dari kekuasaan penjajah. Perjuangan mereka biasanya terwujud dalam beberapa bentuk kegiatan, seperti :
1. Gerakan politik, baik deplomatik maupun perjuangan bersenjata
2. Pendidikan dan propaganda dalam rangka mempersiapkan masyarakat menyambut dan mengisi kemerdekaan itu.
Negara berpenduduk mayoritas muslim yang pertama kali berhasil memproklamasikan kemerdekaannya adalah Indonesia, yaitu 17 Agustus 1945.
Negara Islam kedua yang merdeka dari penjajahan adalah Pkistan, yaitu 15 Agustus 1947, ketika Inggris menyerahkan kedaulatannya di India kepada dua Dewan Konstitusi, satu untuk India dan satu untuk Pakistan ( waktu itu Pakistan dan Bangladesh sekarang). Presiden pertamanya Ali Jinnah.
Di timur Tengah, mesir secara resmi memperoleh kemerdekaan tahun 1922 dari Inggris, tapi dalam pemerintahan Raja Faruk pengaruh Inggris sangat besar. Baru pada masa pemerintahan Jamal Abd al Nasser yang menggulingkan Raja Fartuk 23 Juli 1952, Mesir menganggap dirinya benar-benar merdeka. Sama dengan Mesir, Irak merdeka secara formal tahun 1932, tapi rakyatnya baru merasakan benar-benar merdeka tahun 1958. sebelum itu Negara-negara sekitar Irak telah mengumumkan kemerdekaannya seperti Syria, Jordania, dan Libanon tahun 1946.
Di Afrika, Lybia merdeka 1962. semuanya membebaskan diri dari Prancis. Di dalam waktu hamper bersamaan, Yaman Utara, Yaman Selatan, dan Emirat Arab memperoleh kemerdekaannya pula. Di Asia Tenggara, Malaysia, yang waktu itu termasuk Singapura, mendapat kemerdekaan dari Inggris tahun 1957, dan Brunai Darussalam tahun 1984 M. Demikianlah, satu persatu negeri-negeri Islam memerdekakan diri dari penjajahan. Bahkan beberapa di antaranya baru mendapat kemerdekaan pada tahun-tahun terakhir, seperti Negara-negara Islam yang dulunya bersatu dalam Uni Soviet, yaitu Uzbekistan, Turkmenia, Kirghistan, Kazakhtan. Tasjikistan dan Azerbaijan pada tahun 1992, dan Bosnia memerdekakan diri dari Yugloslavia juga tahun 1992. Namun, sampai saat ini masih ada umat Islam yang berharap mendapatkan otonomi sendiri, atau paling tidak menjadi penguasa atas masyarakat mereka sendiri. Mereka adalah penduduk minoritas muslim dalam Negara-negara nasional, Kasynir di India, Moro di Filipina.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar